detikNews detikEdukasi detikFinance detikInet detikHot detikSport Sepakbola detikOto detikProperti detikTravel detikFood detikHealth Wolipop detikX 20Detik detikFoto detikHikmah detikPop Layanan
Maka dijawablah kalau nama cucunya adalah Muhammad. Orang-orang kembali bertanya mengapa dinamakan Muhammad. Sebuah nama yang terdengar asing di telinga masyarakat Arab pada saat itu. Karena tidak seorang pun dari nenek moyang dan bangsa Arab yang sebelumnya menggunakan nama itu.
Sebenarnya, Nabi Muhammad sudah sakit pada saat bulan Shafar tahun 11 Hijriah. Nabi menderita sakit kepala dan demam berkepanjangan sampai lebih dari 2 minggu here dan kondisi tersebut membuat suhu tubuhnya meninggi.
Reputasi Muhammad membuat Khadijah memercayakannya untuk mengatur barang dagangan Khadijah, Muhammad dijanjikan olehnya akan dibayar dua kali lipat dan Khadijah sangat terkesan ketika sekembalinya Muhammad membawakan hasil berdagang yang lebih dari biasanya.
Menjadikan seseorang taat adalah sebuah pekerjaan yang mudah. Akan tetapi, menundukkan hati masyarakat, itu pun sebuah masyarakat fanatis dan bodoh tanpa syarat dan menjadikan mereka taat dari lubuk hati bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah.
Setelah kembali dari perjalanan dagang, berkat kejujuran dan karakternya yang baik, Nabi Muhammad diangkat sebagai pemimpin kafilah dagang tersebut.
Nabi Muhammad observed tidak hanya tidak terpengaruh oleh karakteristik duri-duri itu, bahkan beliau berhasil merubahnya. Beliau tidak hanya terpengaruh oleh kondisi kehidupan masyarakat kala itu, bahkan beliau berhasil mempengaruhi gaya hidup mereka.
Pada usia 25 tahun, Nabi mulai menjalin bisnis besar layaknya kerja sama dengan wanita kaya raya. Wanita tersebut bernama Siti Khadijah sehingga bisa dibilang bahwa perkenalan mereka melalui dunia perniagaan.
Nabi Muhammad noticed tidak pernah berhenti berdakwah, baginda begitu berani dan gigih memperjuangkan dakwah secara terus menerus di depan orang- orang yang mengecamnya. Baru pada tahun sebelas kenabian, kegigihan tersebut menuai keberhasilan.
Sungguh tidak ada manusia yang dalam dirinya tersimpan kesempurnaan kecuali ada pada diri Nabi Muhammad shollallahu 'alaihi wasallam.
Berbuat baik dengan fakir miskin dan terhadap hewan dia selalu menanamkan rasa kasih sayang dan melarang untuk menyakiti binatang.
Jadi, jelaslah bahwa banyak pernikahan Nabi memiliki tujuan yang jauh lebih besar daripada sekadar hubungan pribadi. Beliau memanfaatkan pernikahan sebagai alat diplomasi yang efektif, mempererat hubungan antar suku dan agama, serta menciptakan perdamaian di tengah konflik yang berkecamuk.
Walau mendapat perlakuan tersebut, ia tetap mendapatkan pengikut dalam jumlah besar. Para pengikutnya ini kemudian menyebarkan ajarannya melalui perdagangan ke negeri Syam, Persia, dan kawasan jazirah Arab. Setelah itu, banyak orang yang penasaran dan tertarik kemudian datang ke Mekkah dan Madinah untuk mendengar langsung dari Muhammad, penampilan dan kepribadian baiknya yang sudah terkenal memudahkannya untuk mendapat simpati dan dukungan dalam jumlah yang lebih besar.
Usai berwudu, mereka mendekati Beliau dan mengaku kehabisan air untuk wudu dan minum, selain hanya sepanci air kecil yang tersisa dan jelas tidak cukup untuk semuanya.